Dalam kurun waktu terakhir ini di Indonesia didera gejolak ketidakpastian dan kecemasan isu global.
Situasi ekonomi global yang diprediksi akan terus memburuk, sebagai akibat perang dan lonjakan harga energi, telah mendorong banyak negara pasang kuda-kuda agar tidak terjatuh ke jurang resesi ekonomi.
Untuk mengantisipasi gejolak tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berupaya meningkatkan kinerja ekspor di Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga berupaya menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) agar tetap efisien.

Presiden Joko Widodo juga mengajak Indonesia untuk mempertahankan diri agar tidak terkena akibat, apalagi Indonesia diuntungkan dengan terjadinya revolusi konsumen.
Ini menguntungkan sebab akan menarik investasi dari luar dan ke dalam negeri, juga investasi di dalam negeri.
Tren pertumbuhan itu harus terus dijaga agar perekonomian nasional konsisten tumbuh. Di pasar modal, beberapa instrumen investasi ikut mengalami kenaikan, misalnya pada emas dan sektor properti.
Harga emas fluktuatif mengalami tren naik. Sektor sektor properti juga mengalami hal yang sama, kelas atas yang memang telah memahami antisipasi resesi, akan memilih investasi pada elemen-elemen yang aman, salah satunya sektor properti.
Ditambah lagi dengan kebutuhan terhadap sektor properti atau papan, bersama sandang dan pangan termasuk kebutuhan primer manusia.
Artinya setiap orang membutuhkan sektor properti, yang dalam bahasan ini yang dimaksud sektor properti adalah tempat tinggal.
Mengingat posisi inflasi yang cenderung masih rendah, Darmadi Darmawangsa meyakini tahun ini akan menjadi momentum kebangkitan dunia sektor properti.

Hal ini ditandai dengan banyaknya developer yang meluncurkan proyek baru. Ada beberapa developer di sepanjang bulan September dan awal Oktober yang menyelenggarakan product knowledge.
Hal itu menandakan daya beli masyarakat akan ikut naik, termasuk dalam sektor sektor properti. “Produk Podomoro punya penawaran paling menarik untuk berinvestasi jangka panjang.
Untuk anak muda yang milenial dan orang tua,” kata Darmadi.
Di masa depan, Indonesia akan didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z.
Menurut Rista Zwestika, generasi itu pasti ingin memiliki rumah untuk investasi dan tempat tinggal.
Untuk itu, ia menyarankan generasi muda optimis memiliki rumah untuk memenuhi kebutuhan.
Dengan mengelola uang secara bijak dan berinvestasi dari sekarang, generasi muda dapat membeli rumah impian tanpa menguras tabungan lebih banyak.
“Jangan sampai melimitasi diri sendiri, hingga membuat kita merasa tidak mampu membeli rumah,” ujar Rista.